Memilih Power Supply yang Tepat Saat Akan Merakit PC
Rp 500.000
Merakit PC itu ibarat meracik resep. Kita butuh semua bahan dalam takaran yang tepat agar hasilnya lezat dan sesuai selera. Tapi ada satu bahan yang sering diabaikan, padahal kunci penting supaya “masakan” tidak gagal total. Apa itu? Yup, power supply. Bayangkan jika kamu sudah beli motherboard, GPU, dan CPU dengan spek dewa, tapi malah memilih power supply (PSU) yang abal-abal. Wah, PC-mu bisa meledak kapan saja! Jadi, yuk kita bahas bagaimana cara memilih PSU yang tepat ketika merakit PC.
Mengapa Power Supply Penting?
PSU bisa dibilang adalah jantung dari PC. Tugas utamanya adalah mengalirkan daya ke semua komponen di dalam PC-mu, mulai dari motherboard, CPU, GPU, hingga hard disk. Kalau PSU-nya lemah atau nggak stabil, komponen lain bisa terkena imbasnya. Jadi kalau mau PC yang tahan lama dan performanya stabil, jangan sembarangan pilih PSU.
Tapi, bagaimana sih cara memilih PSU yang tepat? Simak tips-tips berikut yang akan membantu kamu tidak salah langkah saat merakit PC impianmu.
1. Hitung Kebutuhan Daya (Wattage) PC-mu
Langkah pertama, kamu harus tahu berapa daya yang dibutuhkan oleh PC-mu. Ini penting karena PSU dengan watt yang terlalu kecil tidak akan mampu mendukung semua komponen. Sebaliknya, PSU dengan watt terlalu besar juga bisa boros, baik dari segi biaya pembelian maupun penggunaan daya.
Kebutuhan daya biasanya tergantung pada komponen utama, seperti CPU dan GPU. Komponen-komponen lain seperti RAM, storage, dan periferal juga ikut menyedot daya, tapi angkanya tidak sebesar CPU dan GPU. Kamu bisa menggunakan kalkulator daya online yang banyak tersedia untuk menghitung total kebutuhan dayamu. Beberapa situs seperti OuterVision dan Cooler Master menyediakan kalkulator daya yang cukup akurat.
Misalnya, kalau kamu merakit PC untuk gaming dengan prosesor Intel Core i7 dan GPU NVIDIA RTX 3070, total daya yang dibutuhkan mungkin berkisar antara 450 hingga 600 watt. Kalau PSU-mu di bawah angka tersebut, siap-siap deh PC kamu tiba-tiba mati saat main game berat!
2. Pilih Sertifikasi 80 Plus
Jangan cuma melihat watt besar, kamu juga harus memperhatikan efisiensi PSU. PSU yang efisien akan menggunakan daya dengan optimal dan menghasilkan lebih sedikit panas. PSU yang efisien juga lebih hemat listrik, dan tentu saja, lebih ramah lingkungan. Untuk memudahkanmu memilih, cari PSU yang memiliki sertifikasi 80 Plus.
Sertifikasi 80 Plus menandakan bahwa PSU mampu mengubah minimal 80% daya listrik dari sumber menjadi daya yang bisa digunakan komponen PC. Semakin tinggi level sertifikasinya, semakin baik pula efisiensinya. Ada beberapa tingkatan sertifikasi 80 Plus, yaitu:
80 Plus Standard: Efisiensi minimal 80%
80 Plus Bronze: Efisiensi minimal 82%
80 Plus Silver: Efisiensi minimal 85%
80 Plus Gold: Efisiensi minimal 87%
80 Plus Platinum: Efisiensi minimal 90%
80 Plus Titanium: Efisiensi minimal 92%
Kalau kamu gamer atau pengguna PC dengan kebutuhan daya tinggi, sebaiknya pilih PSU dengan sertifikasi minimal Bronze. Tapi kalau kamu ingin PSU yang lebih awet, hemat, dan berkualitas, pilihan PSU dengan sertifikasi Gold atau Platinum bisa dipertimbangkan. Memang harganya lebih mahal, tapi ingat, investasi pada PSU yang baik itu bisa menyelamatkan komponen PC lainnya dari kerusakan.
3. Modular atau Non-Modular?
Sekarang, kita masuk ke soal kabel. PSU ada yang modular, semi-modular, dan non-modular. Apa bedanya?
PSU Modular: Semua kabel bisa dilepas pasang. Jadi kamu hanya pasang kabel yang dibutuhkan dan menghindari kabel berlebih yang bikin case berantakan.
PSU Semi-Modular: Beberapa kabel (biasanya kabel utama seperti untuk motherboard dan CPU) sudah terpasang permanen, tapi kabel lainnya bisa dilepas.
PSU Non-Modular: Semua kabel sudah terpasang dan tidak bisa dilepas.
Keuntungan PSU modular adalah manajemen kabel yang lebih rapi. Kamu bisa mengatur kabel sesuai kebutuhan dan mencegah kabel yang tidak terpakai menggumpal di dalam case, yang bisa menghalangi aliran udara dan bikin suhu dalam PC naik. Tapi tentu saja, PSU modular harganya lebih mahal. Kalau budget-mu terbatas, PSU semi-modular bisa jadi pilihan yang seimbang.
4. Pastikan PSU yang Kamu Pilih Kompatibel dengan PC-mu
Jangan lupa periksa apakah PSU yang akan kamu beli kompatibel dengan casing PC-mu. PSU ada yang berukuran ATX, SFX, dan lain-lain. Untuk PC gaming atau rakitan umum, PSU berukuran ATX biasanya adalah standar yang digunakan. Tapi kalau kamu merakit PC kecil (mini-ITX), PSU berukuran SFX mungkin lebih cocok.
Selain ukuran, cek juga apakah PSU tersebut memiliki konektor yang cukup untuk semua komponenmu. Misalnya, GPU high-end biasanya membutuhkan lebih dari satu konektor PCIe. Kalau PSU-mu nggak punya cukup konektor, kamu harus membeli adaptor tambahan, yang malah bikin ribet.
5. Perhatikan Kualitas dan Brand
Nah, kalau soal PSU, brand memang penting. PSU dari brand yang terkenal cenderung memiliki kualitas yang lebih baik karena sudah melalui berbagai uji coba dan sertifikasi ketat. PSU abal-abal mungkin lebih murah, tapi sering kali tidak stabil dan cepat rusak. Paling parah, PSU dengan kualitas buruk bisa merusak komponen PC-mu yang lain.
Beberapa brand PSU yang sudah terbukti kualitasnya antara lain:
Seasonic
Corsair
EVGA
Cooler Master
Thermaltake
Be Quiet!
Meskipun PSU dari brand terkenal harganya lebih mahal, ini adalah investasi jangka panjang. Lagipula, siapa sih yang mau PC gaming atau workstation yang dibangun dengan susah payah rusak hanya karena PSU abal-abal?
6. Garansi dan Dukungan Pelanggan
Terakhir, cek garansi yang ditawarkan oleh produsen PSU. PSU berkualitas biasanya datang dengan garansi minimal 3 tahun, bahkan ada yang memberikan garansi hingga 10 tahun. Garansi yang panjang menunjukkan bahwa produsen percaya dengan daya tahan produk mereka.
Selain garansi, periksa juga dukungan pelanggan dari brand tersebut. Jika terjadi masalah, kamu bisa lebih tenang jika tahu ada layanan pelanggan yang bisa diandalkan.
PSU bisa dibilang adalah jantung dari PC. Tugas utamanya adalah mengalirkan daya ke semua komponen di dalam PC-mu, mulai dari motherboard, CPU, GPU, hingga hard disk. Kalau PSU-nya lemah atau nggak stabil, komponen lain bisa terkena imbasnya. Jadi kalau mau PC yang tahan lama dan performanya stabil, jangan sembarangan pilih PSU.
Tapi, bagaimana sih cara memilih PSU yang tepat? Simak tips-tips berikut yang akan membantu kamu tidak salah langkah saat merakit PC impianmu.
1. Hitung Kebutuhan Daya (Wattage) PC-mu
Langkah pertama, kamu harus tahu berapa daya yang dibutuhkan oleh PC-mu. Ini penting karena PSU dengan watt yang terlalu kecil tidak akan mampu mendukung semua komponen. Sebaliknya, PSU dengan watt terlalu besar juga bisa boros, baik dari segi biaya pembelian maupun penggunaan daya.
Kebutuhan daya biasanya tergantung pada komponen utama, seperti CPU dan GPU. Komponen-komponen lain seperti RAM, storage, dan periferal juga ikut menyedot daya, tapi angkanya tidak sebesar CPU dan GPU. Kamu bisa menggunakan kalkulator daya online yang banyak tersedia untuk menghitung total kebutuhan dayamu. Beberapa situs seperti OuterVision dan Cooler Master menyediakan kalkulator daya yang cukup akurat.
Misalnya, kalau kamu merakit PC untuk gaming dengan prosesor Intel Core i7 dan GPU NVIDIA RTX 3070, total daya yang dibutuhkan mungkin berkisar antara 450 hingga 600 watt. Kalau PSU-mu di bawah angka tersebut, siap-siap deh PC kamu tiba-tiba mati saat main game berat!
2. Pilih Sertifikasi 80 Plus
Jangan cuma melihat watt besar, kamu juga harus memperhatikan efisiensi PSU. PSU yang efisien akan menggunakan daya dengan optimal dan menghasilkan lebih sedikit panas. PSU yang efisien juga lebih hemat listrik, dan tentu saja, lebih ramah lingkungan. Untuk memudahkanmu memilih, cari PSU yang memiliki sertifikasi 80 Plus.
Sertifikasi 80 Plus menandakan bahwa PSU mampu mengubah minimal 80% daya listrik dari sumber menjadi daya yang bisa digunakan komponen PC. Semakin tinggi level sertifikasinya, semakin baik pula efisiensinya. Ada beberapa tingkatan sertifikasi 80 Plus, yaitu:
80 Plus Standard: Efisiensi minimal 80%
80 Plus Bronze: Efisiensi minimal 82%
80 Plus Silver: Efisiensi minimal 85%
80 Plus Gold: Efisiensi minimal 87%
80 Plus Platinum: Efisiensi minimal 90%
80 Plus Titanium: Efisiensi minimal 92%
Kalau kamu gamer atau pengguna PC dengan kebutuhan daya tinggi, sebaiknya pilih PSU dengan sertifikasi minimal Bronze. Tapi kalau kamu ingin PSU yang lebih awet, hemat, dan berkualitas, pilihan PSU dengan sertifikasi Gold atau Platinum bisa dipertimbangkan. Memang harganya lebih mahal, tapi ingat, investasi pada PSU yang baik itu bisa menyelamatkan komponen PC lainnya dari kerusakan.
3. Modular atau Non-Modular?
Sekarang, kita masuk ke soal kabel. PSU ada yang modular, semi-modular, dan non-modular. Apa bedanya?
PSU Modular: Semua kabel bisa dilepas pasang. Jadi kamu hanya pasang kabel yang dibutuhkan dan menghindari kabel berlebih yang bikin case berantakan.
PSU Semi-Modular: Beberapa kabel (biasanya kabel utama seperti untuk motherboard dan CPU) sudah terpasang permanen, tapi kabel lainnya bisa dilepas.
PSU Non-Modular: Semua kabel sudah terpasang dan tidak bisa dilepas.
Keuntungan PSU modular adalah manajemen kabel yang lebih rapi. Kamu bisa mengatur kabel sesuai kebutuhan dan mencegah kabel yang tidak terpakai menggumpal di dalam case, yang bisa menghalangi aliran udara dan bikin suhu dalam PC naik. Tapi tentu saja, PSU modular harganya lebih mahal. Kalau budget-mu terbatas, PSU semi-modular bisa jadi pilihan yang seimbang.
4. Pastikan PSU yang Kamu Pilih Kompatibel dengan PC-mu
Jangan lupa periksa apakah PSU yang akan kamu beli kompatibel dengan casing PC-mu. PSU ada yang berukuran ATX, SFX, dan lain-lain. Untuk PC gaming atau rakitan umum, PSU berukuran ATX biasanya adalah standar yang digunakan. Tapi kalau kamu merakit PC kecil (mini-ITX), PSU berukuran SFX mungkin lebih cocok.
Selain ukuran, cek juga apakah PSU tersebut memiliki konektor yang cukup untuk semua komponenmu. Misalnya, GPU high-end biasanya membutuhkan lebih dari satu konektor PCIe. Kalau PSU-mu nggak punya cukup konektor, kamu harus membeli adaptor tambahan, yang malah bikin ribet.
5. Perhatikan Kualitas dan Brand
Nah, kalau soal PSU, brand memang penting. PSU dari brand yang terkenal cenderung memiliki kualitas yang lebih baik karena sudah melalui berbagai uji coba dan sertifikasi ketat. PSU abal-abal mungkin lebih murah, tapi sering kali tidak stabil dan cepat rusak. Paling parah, PSU dengan kualitas buruk bisa merusak komponen PC-mu yang lain.
Beberapa brand PSU yang sudah terbukti kualitasnya antara lain:
Seasonic
Corsair
EVGA
Cooler Master
Thermaltake
Be Quiet!
Meskipun PSU dari brand terkenal harganya lebih mahal, ini adalah investasi jangka panjang. Lagipula, siapa sih yang mau PC gaming atau workstation yang dibangun dengan susah payah rusak hanya karena PSU abal-abal?
6. Garansi dan Dukungan Pelanggan
Terakhir, cek garansi yang ditawarkan oleh produsen PSU. PSU berkualitas biasanya datang dengan garansi minimal 3 tahun, bahkan ada yang memberikan garansi hingga 10 tahun. Garansi yang panjang menunjukkan bahwa produsen percaya dengan daya tahan produk mereka.
Selain garansi, periksa juga dukungan pelanggan dari brand tersebut. Jika terjadi masalah, kamu bisa lebih tenang jika tahu ada layanan pelanggan yang bisa diandalkan.
Diskusi